Kurikulum Baru, Kompetensi Baru: Upgrading Kurikulum Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners di UNUJA

Probolinggo – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi lulusan dengan kebutuhan dunia kesehatan, Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menyelenggarakan kegiatan "Upgrading Kurikulum Program Studi Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners." Kegiatan ini berlangsung pada 18 hingga 19 November 2024 di Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid, dengan fasilitas daring melalui Zoom untuk mitra dari luar Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan strategis ini dihadiri berbagai pihak, baik dari internal UNUJA maupun mitra eksternal. Dari pihak universitas, Rektor UNUJA bersama Wakil Rektor 1 hingga 4, pimpinan lembaga, Dekan Fakultas Kesehatan, Ketua Program Studi, serta dosen-dosen Fakultas Kesehatan turut berpartisipasi. Dari eksternal, hadir perwakilan dari Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (DPP AIPNI), Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Jawa Timur, Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Probolinggo, Persatuan Dokter Indonesia (PDI) Jawa Timur, serta mitra-mitra dari berbagai rumah sakit, puskesmas, UPT Pelayanan Sosial, dan desa mitra di wilayah Jawa Timur.

Dr. Sri Astutik Andayani, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kesehatan UNUJA, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pembaruan kurikulum ini. “Upgrading kurikulum ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan di UNUJA. Dengan menyelaraskan kurikulum sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita memastikan lulusan memiliki kompetensi yang relevan dan siap menghadapi tantangan dunia kerja,” ujar Dr. Sri Astutik.

Pendapat serupa disampaikan oleh Dr. Yuni Sufyanti, S.Kp., M.Kes., pengurus pusat AIPNI periode 2021-2025 bidang pengembangan kurikulum pendidikan tinggi. Ia menekankan pentingnya pembaruan kurikulum agar tetap relevan dengan kebutuhan layanan kesehatan yang terus berkembang. “Kurikulum yang diperbarui tidak hanya memastikan lulusan memiliki kompetensi sesuai standar nasional dan internasional, tetapi juga mampu menghadapi tantangan global dalam bidang keperawatan. Integrasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat menjadi kunci utama dalam menyusun kurikulum ini,” jelasnya.

Selama dua hari pelaksanaan, kegiatan ini diisi dengan diskusi intensif antara pihak universitas dan mitra eksternal. Pembahasan difokuskan pada penyelarasan kurikulum dengan standar nasional dan internasional, kebutuhan pasar kerja, serta tantangan yang dihadapi dunia kesehatan di era modern. Melalui pendekatan kolaboratif ini, diharapkan hasil pembaruan kurikulum mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara komprehensif.

Dari pihak mitra, dukungan penuh juga diberikan oleh rumah sakit, puskesmas, dan desa mitra UNUJA. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas lulusan Fakultas Kesehatan UNUJA. Sejumlah rumah sakit seperti RSUD Sidoarjo, RSJ Dr. Radjimanwidiodiningrat Lawang Malang, hingga Puskesmas Jabung turut memberikan masukan berharga terkait kebutuhan praktik keperawatan di lapangan.

Pembaruan kurikulum ini tidak hanya menjadi bentuk komitmen UNUJA terhadap pendidikan berkualitas, tetapi juga mencerminkan visi universitas untuk menjadi institusi yang adaptif dan proaktif dalam menghadapi perkembangan zaman. Dengan langkah ini, UNUJA berharap dapat melahirkan perawat-perawat profesional yang tidak hanya kompeten secara keilmuan, tetapi juga memiliki integritas dan etika tinggi dalam melayani masyarakat.

Kegiatan upgrading ini menjadi momentum penting bagi UNUJA dan mitranya untuk terus bersinergi dalam mencetak generasi profesional di bidang kesehatan yang mampu menjawab tuntutan global. Kegiatan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan di Indonesia.