Melalui penelitian kualitatif deskriptif, dengan analisis media siber pada pidato Ir. Joko Widodo di media YouTube kurun Januari sampai Desember 2017, tulisan ini menyatakan bahwa pesan verbal dan non-verbal presiden merefleksikan keseimbangan komunikasi pemimpin dengan rakyat secara interaktif interkonektif; bermakna humanis, agamis, humoris, tradisionalis, dan nasionalis. Hasil analisis juga menyatakan bahwa kepala pemerintah pusat sampai daerah harus menjadi komunikator, inovator dan inisiator sepenuh hati berhadapan dengan kepentingan masyarakat sipil era milenial, mengawal penguatan Identitas nasional dan ideologi agama melalui bahasa dakwah universial.